Nama : Nurratna
NPM : 25211322
Kelas : 2EB03
EVALUASI KEBERHASILAN
KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA
1.
Efek-efek
Ekonomi Koperasi
Salah satu hubungan penting koperasi adalah dengan para anggotanya, yang
sekaligus sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik dan anggota akan mempersoalkan dana
(simpanan) yang telah diserahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan
anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan
barang dan jasa, untuk tidaknya tergantung pelayanan koperasi.
Setiap anggota akan berpartisipasi
dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi:
·
Jika kegiatan tersebut sesuai kebutuhannya
·
Jika pelayanan ditawarkan dengan harga, mutu dan
syarat-syarat lebih menguntungkan disbanding dari pihak-pihak luar perusahaan
2.
Efek Harga
dan Efek Biaya
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi, sedangkan tingkat
partisipasi anggota dipengaruhi oleh besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi
secara utilitarian dan normative. Motivasi utilitarian sejalan dengan
kemanfaatan ekonomis,maksudnya insentif berupa pelayanan barang-jasa yang
dilakukan koperasi secara efisien, atau adanya pengurangan biaya atau
diperolehya harga menguntungkan serta penerimaan bagian SHU secara tunai maupun
bentuk barang. Bila dilihat dari peranan anggota, maka setiap harga yang
ditetapkan koperasi harus dibedakan antara harga unruk anggota dan harga non
anggota, perbedaan ini megharuskan daya analisis yang lebih tajam dlam melihat
koperasi dalam pasar yang bersaing.
3.
Analisis Hub.
Efek Ekonomi dengan Keberhasilan Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha ekonomi yang bertujuan untuk menigkatkan
kesejahteraan hidup para anggotanya. Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba
tergantung pada besarnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan
koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota semakin tinggi manfaat yang
terima oleh anggotanya.
Keberhasilan koperasi ditentukan salah satu faktornya adalah partisipasi
anggota, partisipasi anggota sangat erat hubungannya dengan efek ekonomis
koperasi yaitu manfaat yang diperoleh oleh anggota koperasi.
4.
Penyajian
dan Analisis Neraca Pelayanan
Bila suatu koperasi bisa lebih memenuhi pelayan yang sesui dengan
kebutuhan anggotanya dibandingkan dengan pesaingnya, maka partisipasi anggota
terhadap koperasi akan meningkat. Untuk lebih meningkatnkan pelayanannya kepada
anggota koperasi membutuhkan informasi yang dating dari anggotanya sendiri.
Ada 2 faktor koperasi harus meningkatkan pelayanan kepada anggota koperasinya :
·
Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain
·
Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat dari
perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan akan
EVALUASI KEBERSIHAN
KOPERASI DILIHAT DARI SISI PERUSAHAAN
1.
Efisiensi Perusahaan Koperasi
Koperasi tidak boleh terlepas dari
ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
·
Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah
adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi,
efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat
ekonomi.
·
Efesiensi adalah: penghematan input yang
di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan
input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien).
Di
hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/diperolehnya manfaat ekonomi oleh
anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu :
Ø Manfaat
ekonomi langsung (MEL).
MEL
adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat
terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
Ø Manfaat
ekonomi tidak langsung (METL).
METL
adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya
transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode
tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggung jawaban pengurus &
pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang
di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut:
TME
= MEL + METL
MEN
= (MEL + METL) – BA
Bagi
suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha
(multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan
cara sebagai berikut :
MEL
= EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
METL
= SHUa
Efisiensi
Perusahaan / Badan Usaha Koperasi:
Ø Tingkat
efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota
(TEBP)
= Realisasi Biaya pelayanan
Anggaran
biaya pelayanan = Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke
anggota.
Ø Tingkat
efisiensi biaya usaha ke bukan anggota
(TEBU)
= Realisasi biaya usaha
Anggaran
biaya usaha = Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha
2. Efektivitas
Koperasi
Efektivitas adalah pencapaian target output yang di
ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan
output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.
Rumus
perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK = Realisasi
SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL
= Jika EvK >1, berarti efektif.
3.
Produktivitas Koperasi
Produktivitas
adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika
(O>1) di sebut produktif.
Rumus
perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100
% (1)
Modal koperasi
PPK = Laba
bersih dr usaha dgn non anggota x 100% (2)
Modal koperasi
(1) Setiap
Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHUsebesar Rp…..
(2) Setiap
Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota
sebesar Rp….
4.
Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan koperasi selain
merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian
dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi.
Dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan
sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
Laporan keuangan koperasi pada dasarnya
tidak berbeda denganlaporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. Secara
umum laporan keuangan keuangan meliputi (1) Neraca, (2)perhitungan hasil usaha
(income statement), (3) Laporan arus kas (cash flow), (4) catatan atas laporan
keuangan (5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.
Adapun perbedaan yang pertama adalah
bahwa perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang
berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada
anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan
manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota. Perbedaan yang kedua
ialah bahwa laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari
koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi
menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu
memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan
penilaian kembali. Dalam hal koperasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha
yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan
konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
PERANAN
KOPERASI DI PASAR
1.
Persaingan Sempurna
Ciri-ciri
pasar persaingan sempurna :
Ø Adanya
penjual dan pembeli yang sangat banyak
Ø Produk
yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
Ø Perusahaan
bebas untuk mesuk dan keluar
Ø Para
pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna
Berdasarkan kondisi di atas,
dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk
jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar
persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand)
dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar
persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi
masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna,
maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.
Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk
anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Oleh karena itu, persaingan
“harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di
pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka
koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”. Menurut konsepsi koperasi,
biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai
koperasi produsen maupun konsumen.
2.
Monopolistik
Ciri-ciri
Pasar Monopolistik :
Ø Banyak
pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
Ø Produk yang dihasilkan tidak homogen
Ø Ada produk substitusinya
Ø Keluar atau masuk ke industri relatif mudah
Ø Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda
sesuai dengan keinginan penjualnya
Pada pasar
monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun
pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan
ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas
dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap
memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda
motor di Indonesia.
Oleh
karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur
pasar monopolistic, maka secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan
produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu
strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat menentukan
perbedaan tersebut.
3.
Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana
satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal
atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar.
Komoditas kondisi monopsoni
sering terjadi didaerah-daerah perkebunan dan industri hewan potong (ayam),
sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan
perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada
satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh
KAI.
Apabila
seorang pengusaha membeli suatu factor produksi secara bersaing sempurna dengan
pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari
factor produksi itu.
4.
Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di
mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang
dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya
sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua
usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya
dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Jenis-jenis
pasar Oligopoli:
Ø Pasar oligopoly murni.
Barang yang diperdagangkan sama fisiknya (identik), hanya
berbeda merknya saja.
Ø Pasar Oligopoli dengan pembedaan
Barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. Perusahaan
mengeluarkan beberapa produk untuk piihan konsumen
Ciri-ciri
pasar Oligopoli:
Ø Terdapat banyak pembeli di pasar
Ø Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai
pasar
Ø Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang
memiliki modal besar saja (konglomerasi)
Ø Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa
berbeda mutunya
Ø Adanya hambatan bagi pesaing baruAdanya saling
ketergantungan antar perusahaan (produsen)
Ø Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
PEMBANGUNAN KOPERASI
Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia) Kendala yang
dihadapi masyarakat :
Ø Perbedaan
pendapat masayarakat mengenai Koperasi
Ø Cara
mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :
a) Koqnisi
b) Apeksi
c) Psikomotor
Masa
Implementasi UU No.12 Tahun 1967.
Tahapan membangun Koperasi :
a. Ofisialisasi
b. De-ofisialisasi
c. Otonomisasi
Misi
UU No.25 Tahun 1992 adalah merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan
UUD1945.