AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Kompetisi Global dan Internasionalisasi Pasar Modal”
Nama
: Nur Ratna
NPM
: 25211322
Kelas
: 4EB03
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2015
KOMPETISI GLOBAL
Era globalisasi dan informasi ditandai dengan semakin
meningkatnya jalur interkoneksi antar negara-negara di dunia. Akselerasi proses
globalisasi difasilitasi oleh revolusi di bidang teknologi khususnya Teknologi
Informasi dan Komunikasi, yang mentransformasikan masyarakat dunia menyambut
era yang familiar dengan sebutan “era informasi”. Dalam era informasi,
informasi telah berkembang menjadi komoditas yang penting dan strategis, serta
semakin luas memasuki berbagai sisi dalam kehidupan masyarakat.
Selain era informasi, saat ini globalisasi juga sering
disebut sebagai “era persaingan bebas”. Dalam era persaingan bebas atau
kompetisi global maka tuntutan yang lebih tinggi dari standar yang ada terhadap
kemampuan seseorang atau seseorang yang memiliki daya saing tinggi sangat
diperlukan sehingga seseorang dengan kemampuan di atas rata-rata akan mampu
bersaing dalam kompetisi tersebut, sedangkan sebaliknya, seseorang dengan
kemampuan biasa-biasa saja apalagi kekurangan bekal kemampuan yang memadai,
maka dengan sendirinya akan tersingkir dari kompetisi global tersebut.
Kompetisi global juga ada kaitannya dengan perdagangan
bebas (pasar global) akan memberikan kesejahteraan antar bangsa yang semakin
meningkat. Dunia dengan perdagangan bebas dalam arti kata seluas-luasnya, yaitu
dunia tanpa batas. Pembatas yang kita miliki adalah terutama hanyalah kemampuan
kita bersaing baik didalam negeri maupun di tingkat internasional. Pasar global
harus diartikan bahwa tidak ada lagi perbedaan antara pasar dalam negeri dan
pasar luar negeri. Dunia hanya memiliki satu pasar yaitu pasar global. Masalah
daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan
tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan daya saing
yang tinggi, niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia,tidak akan
mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor dapat
mengancam posisi pasar domestik. Di tengah keterbukaan ekonomi dimana produk
dan jasa bersaing bebas dalam sebuah negara, maka yang paling memiliki
keunggulan kompetitif, akan menguasai pasar.
Merger dan
Akuisisi Lintas Batas Negara
Seiring dengan tren global atas konsolidasi industri,
berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan
sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi
atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega
konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar
dalam proses penilaian perusahaan.
Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat
menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh
kendali perusahaan. Dengan demikian, jika perusahaan A di negara A
diperbolehkan untuk menempatkan muhibah (goodwill) yang dibeli langsung sebagai
cadangan, sedangkan perusahaan B di negara B harus mengamortisasikan goodwill
yang dibeli ke dalam laba, maka perusahaan A mungkin akan memperoleh keunggulan
penawaran bila dibandingkan perusahaan B ketika sedang mencoba mengakuisisi
suatu target perusahaan. Perusahaan A dapat menawarkan harga pembelian yang
lebih tinggi, hal ini karena perusahaan A tidak mengurangi pendapatannya dari
kelebihan premium yang dibayarkan.
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Faktor yang menyumbangkan perhatian lebih terhadap
akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator
pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah
internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data statistik memperlihatkan
bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah melonjak naik menjadi lebih
dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990. Sementara itu, nilai penawaran sekuritas
internasional telah melonjak lebih dari empat kali lipat dalam periode yang
sama, dan saat ini telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun dolar.
Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi (surat utang), pinjaman
modal perusahaan dan prasarana utang lainnya, semua ini telah melonjak naik
secara dramatis sejak tahun 1990.
Dengan makin terintegrasinya pasar keuangan, kita juga
menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada
berbagai bursa efek di seluruh dunia. Federasi Bursa Efek Dunia (World
Federation of Exchanges) melaporkan bahwa meskipun jumlah perusahaan
domestik yang terdaftar dibeberapa tempat meningkat dan di tempat lain justru
menurun dalam paruh pertama dekade ini, namun demikian tingkat rata-rata volume
perdagangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak
secara signifikan.
Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah
wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa, termasuk juga didalamnya Afrika
dan Timur Tengah. Dalam konteks kapitalisasi pasar modal domestik, wilayah
Amerika telah mengalami peningkatan tahunan keseluruhan dengan kisaran 13%,
melonjak dari 11.931 triliun dolar di tahun 2002 hingga 19.458 triliun dolar
pada tahun 2005. Eropa 17,2%, meningkat dari 6.465 triliun dolar hingga 12.206
triliun dolar, dan Asia Pasifik naik hingga 20%, yaitu naik dari 4.437 triliun
dolar hingga 9.310 triliun dolar.
Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan
tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi
bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai
perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing (diluar Bursa Efek
London (LSE)), jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah
perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
Komite Pengaturan Pasar Modal (The Committee on
Capital Market Regulation), yang anggota-anggotanya ditunjuk langsung oleh
SEC dan juga berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal Pemerintah (Federal
Reserve Boards of Governors) dan Departemen Keuangan Amerika Serikat telah
menetapkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal
dunia kecuali jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan
permodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.
Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia
dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara
signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat
selama paruh kedua tahun 1990-an. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak
perusahaan besar milik pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi
lebih penting dan menarik investor non institusional (non-lembaga), hingga
pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European
Monetary Union).
Persaingan terus-menerus diantara bursa efek Eropa
ikut berperan dalam membangun kultur pasar modal. Selama kurun tahun 1990,
pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada kepentingan para
investor baru. Investor eksternal, secara khusus berarti investor luar negeri
dan investor institusional, dewasa ini makin menuntut keterbukaan pasar dalam
segala segi dan makin menuntut peningkatan tata kelola perusahaan.
Asia
Banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi
wilayah pasar ekuitas kedua terpenting, Republik Rakyat Cina (Cina) muncul
sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami
pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.
Beberapa pengkritik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi,
pengungkapan, dan standar auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan
implementasi standar tersebut lemah. Namun demikian, prospek pertumbuhan masa
depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai
persentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia
terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar
utama Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan
yang lebih besar dibanyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan
bursa efek di Asia berada dibawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan
kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Seperti telah disebutkan
beberapa pasar Asia Pasifik (seperti Cina, India, Korea, Taiwan, dan Hongkong)
telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relative besar
terhadap kapitalisasi pasar.
Pencatatan
dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi
dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting
bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi
sebagai pemimpin global. Sebagai respon, bursa efek dan regulator pasar Eropa
telah bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi
para perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan
kredibilitas mereka. Oleh karena pasar modal menajdi makin khusus, setipa pasar
menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing.
Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika
memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya.
Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan, dan karakter
kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Hal yang juga diperlukan
adalah pemahaman mengenai bagaimana karteristik perusahaan penerbit saham dan
bursa efek saling berhubungan.
Perubahan yang terjadi di pasar-pasar modal seluruh
dunia saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat. Salah satu contoh,
makin bertambah pentingnya konsolidasi dan kerja sama diantara bursa efek
dunia. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa dalam kurun waktu yang cukup
singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan dodominasi oleh dua atau tiga
bursa efek dunia yang beroperasi lintas benua. Hal ini akan secara
signifikan meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi
para investor internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Choi,
Frederick, D.S dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting, Buku 1,
Edisi 6, Jakarta : Salemba Empat.